KOMUNITAS PECINTA ALAM -world community
KODE ETIK PENCINTA ALAM INDONESIA
PENCINTA ALAM INDONESIA SADAR, BAHWA ALAM BESERTA ISINYA ADALAH CIPTAAN TUHAN YANG MAHA ESAPENCINTA ALAM INDONESIA SEBAGAI BAGIAN DARI MASYARAKAT INDONESIA SADAR AKAN TANGGUNG JAWAB KAMI TERHADAP TUHAN, BANGSA DAN TANAH AIR
PENCINTA ALAM INDONESIA SADAR, BAHWA SEGENAP PENCINTA ALAM ADALAH SAUDARA SEBAGAI SESAMA MAHLUK YANG MENCINTAI ALAM SEBGAI ANUGERAH TUHAN YANG MAHA ESA
SESUAI DENGAN HAKEKAT DI ATAS, KAMI DENGAN PENUH KESADARAN MENYATAKAN SEBAGAI BERIKUT :
1. MENGABDI KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA
2. MEMELIHARA ALAM BESERTA ISINYA, SERTA MEMPERGUNAKAN SUMBER ALAM SESUAI BATAS KEBUTUHAN
3. MENGABDI KEPADA BANGSA DAN TANAH AIR
4. MENGHORMATI TATA KEHIDUPAN YANG BERLAKU PADA MASYARAKAT SEKITAR, SERTA MENGHARGAI MANUSIA SESUAI MARTABATNYA
5. BERUSAHA MEMPERKUAT TALI PERSAUDARAAN SESAMA PENCINTA ALAM, SESUAI DENGAN AZAZ DAN TUJUAN PENCINTA ALAM
6. BERUSAHA SALING MEMBANTU, SERTA SALING MENGHARGAI DALAM PELAKSANAAN PENGAMBIAN TERHADAP TUHAN, BANGSA DAN TANAH AIR
7. SELESAI
Wanadri adalah perhimpunan penempuh rimba dan pendaki gunung yang
berdiri sejak 16 Mei 1964 di Bandung. Sebagai organisasi pecinta alam
tertua di Indonesia, Wanadri telah melakukan berbagai kegiatan pendakian
serta penjelajahan gunung, hutan, sungai, lautan dan angkasa, baik di
dalam maupun di luar negeri demi Bangsa dan Tanah Air Indonesia. Wanadri
juga aktif dalam berbagai kegiatan SAR dan sosial untuk pertolongan
korban kecelakaan atau bencana alam di daerah-daerah yang sulit dicapai
seperti pencarian pesawat hilang, tsunami, gempa bumi, longsor, banjir
dan lain sebagainya. Sesuai dengan hakekatnya : “Wanadri itu mengembara
menempuh daerah-daerah demi kepentingan Tanah Air dan Ilmu Pengetahuan”
HAKIKAT WANADRI
1. Wanadri itu mengembara dan menempuh daerah–daerah demi kepentingan tanah air dan ilmu pengetahuan.
2. Wanadri itu sanggup menolong sesama hidup setiap waktu.
3. Wanadri itu sahabat sesama manusia dan saudara bagi tiap–tiap Wanadri lainnya.
4. Wanadri itu sabar dan riang gembira dalam menghadapi segala persoalan.
5. Wanadri itu taat dan hormat pada adat istiadat dan peraturan daerah yang dilalui.
6. Wanadri itu ramah dan bersikap bersahabat kepada penduduk setempat yang dilalui.
7. Wanadri itu wajib menjaga keutuhan alam dan seluruh isinya.[/font]
Demi kehormatanku aku berjanji bersungguh-sungguh:
1. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Tanah Air, dan Undang-undang Negara
2. Berjiwa patriot Pancasilais sejati, berani berkorban demi keadilan dan kebenaran
3. Menjunjung tinggi nama baik dan derajat perhimpunan serta mentaati segala peraturannya
4. Bertindak sopan dan hormat terhadap sesama manusia dan bersikap setia kawan terhadap sesama anggota-anggota perhimpunan
Janji yang telah diikrarkan kemudian diterjemahkan kedalam bentuk misi
yang diemban oleh Wanadri. Misi tersebut dirangkum dalam sebuah uraian
Hakekat Wanadri yang merupakan pokok-pokok pikiran yang menjadi landasan
kegiatan-kegiatan yang dijalankan oleh Wanadri.
PANDOE PENEMPOEH RIMBA
Gagasan untuk mendirikan Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung
WANADRI dicetuskan oleh sekelompok mantan Pandu pada Januari 1964.
Gagasan tersebut kemudian diresmikan pada 16 Mei 1964. WANADRI adalah
Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung atau kumpulan sekelompok
orang yang mencintai kehidupan di alam bebas. WANADRI adalah organisasi
—atau bisa dipandang sebagai “masyarakat yang memiliki tradisi yang
khas”— yang mempunyai aturan dan norma-norma, yang tertulis maupun tak
tertulis, yang senantiasa berlaku dan dihormati oleh anggotanya.
Pengembaraan di gunung-gunung dan hutan rimba yang lebat; jurang-jurang
yang dalam; tebing-tebing terjal; bergulat dengan arus deras, riam dan
jeram di sungai; disadari atau tak disadari, tentu akan memberi pengaruh
pada bentuk karakter, pribadi seseorang. Berbagai rintangan yang
dihadapi dalam pengembaraan akan membuat orang menjadi lebih tabah,
tidak mudah putus asa. Di tengah kebesaran alam —dalam keindahan dan
mungkin keganasannya— seorang WANADRI akan semakin menyadari Keagungan
Tuhan Sang Maha Pencipta.
EXPEDISI
EXPEDITION:
THE SEVEN SUMMITS
Istilah Seven Summits pertama kali diperkenalkan oleh Richard (Dick)
Daniel Bass, warga negara Amerika Serikat, sekitar tahun 1980. Bass
membuat sebuah daftar yang berisi 7 puncak tertinggi di tujuh benua.
Daftar ini dikenal dengan “Bass List”. Bass menyelesaikan pendakian
seven summit-nya dengan pendakian Everest pada tanggal 30 April 1985.
Namun kemudian “Bass List” ini direvisi oleh Reinhold Messner dengan
mengganti puncak tertinggi di Australia yaitu gunungKosciuszko dengan
Carstenz Pyramid yang terletak di Papua, mewakili wilayah Oceania.
Revisi Messner inilah -kemudian dikenal sebagai “Messner List” – yang
menjadi lebih populer di dunia. Seven Summit versi Messner List ini
pertama kali diselesaikan oleh Patrick Morrow (Canada) pada tanggal 7
Mei 1986, disusul oleh Messner sendiri beberapa bulan berikutnya, yaitu
pada tanggal 3 Desember 1986.
Sejak pertama kali dicetuskan, Seven Summits selalu menjadi impian para
pendaki gunung di seluruh dunia. Upayamencapai tujuh puncak tersebut
bukan hal yang mudah, bahkan telah menelan korban puluhan orang pendaki
dariberbagai negara. Sampai saat ini baru tercatat 108 orang pendaki
dari 33 negara yang berhasil menjejakkan kaki di tujuh puncak tersebut,
diantaranya adalah pendaki dari 6 negara Asia, yaitu Jepang, China,
Korea Selatan, Singapura, Kuwait dan India.
Dasar Pemikiran
“Saudara-saudara, kita 350 tahun ikut-ikut, lantas mendjadi orang jang
berpikir “penny-wise, proud and foolish”. Jang tidak mempunjai
imagination, tidak mempunjai konsepsi-konsepsi besar, tidak mempunjai
keberanian – Padahal jang kita lihat di negara-negara lain itu,
Saudara-saudara, bangsa-bangsa jang mempunjai imagination, mempunjai
fantasi-fantasi besar, mempunjai keberanian, mempunjai kesediaan
menghadapi risiko, mempunjai dinamika ”.
(Kutipan pidato Presiden Pertama RI Soekarno, Semarang 1956)
Berangkat dari sebuah mimpi melihat Indonesia sebagai bangsa yang besar,
bangsa yang diperhitungkan di mata dunia. Juga perjuangan para pendaki
Indonesia terdahulu yang telah berani mempertaruhkan segalanya demi
mengharumkan nama Bangsa Indonesia, tetapi belum diberikan kesempatan
untuk berhasil dan bahkan ada yang sampai menghembuskan nafas
terakhirnya dalam proses pencapaian ke tujuh atap dunia. Tetapi api
semangat yang pernah mereka nyalakan jangan sampai padam, perjuangan
mereka harus diteruskan, cita-cita mereka telah menjadi cita-cita
bangsa, maka kita wajib meneruskannya, kegagalan-kegagalan mereka adalah
suatu warisan pelajaran yang tak terhingga.
Tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa masih banyak tantangan yang harus
dihadapi di sepanjang jalan menuju kesana. Tantangan yang tidak dapat
kita lewati tanpa dibekali semangat dan keberanian yang didasari oleh
karakter bangsa yang kuat. Semoga cita-cita ini menjadi cita-cita kita
bersama, dan perjuangan ini menjadi perjuangan kita - Bangsa Indonesia.
Mengibarkan “merah putih” di puncak - puncak tertinggi di 7 benua
mungkin hanya sepenggal kisah petualangan diantara sedemikian banyak
dimensi kehidupan. Tetapi, keagungan “merah putih” yang berkibar di
puncak-puncak tersebut dapat membuka mata bangsa indonesia dan
menunjukkan pada dunia bahwa Indonesia Bisa !
The Seven Summits
Mimpi para pendaki di dunia
Umum
Mengangkat dan mensejajarkan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lain di dunia yang telah berhasil mencapai Seven Summits.
Meningkatkan rasa percaya diri dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia
Khusus
Mengibarkan “Sang Merah Putih” di puncak tertinggi di tujuh benua.
Mengkampanyekan secara nasional tentang ancaman “global warming” dan pentingnya menjaga kelestarian alam dan lingkungan.
Mendokumentasikan kisah perjalanan dalam bentuk buku, foto dan film dokumenter,
Mengembangkan studi tentang bagaimana persiapan pendaki gunung tropis
menuju pendakian es, bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas
Pajajaran sebagai peneliti.
Mempromosikan Carstensz Pyramid dan gunung-gunung tropis lainnya di Indonesia di kalangan masyarakat pendaki dunia.
Memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia, khususnya ke negara-negara tujuan pendakian.
Melakukan roadshow ke beberapa kota di Indonesia dalam rangka sosialisasi hasil kegiatan kepada masyarakat.
Merangsang dunia pendakian Indonesia untuk bersaing dengan para pendaki luar negeri.
+ komentar + 2 komentar
Cinta alam ? Tanam pohon yuk, sekaligus mendapatkan manfaat ekonomi atas penanaman dan kampanyenya,. Cari tahu caranya di : http://www.greenwarriorindonesia.com . Tindakan nyata bermanfaat :)
MataJala (Pecinta Alam) Universitas Ma'arif Nahdlatul Ulama (UMNU) Kebumen. JL Kusuma No. 75 Kebumen, Jawa Tengah.
Web: http://matajala.itumnu.com
email: matajala@itumnu.com
Posting Komentar